
Program Pendidikan Pemilih Pemula di Madrasah Disambut Baik Kemenag Nganjuk
KPU Nganjuk- Program sosialisasi pendidikan pemilih pemula untuk pelajar di madrasah dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk disambut baik oleh Kementerian Agama (Kemenag) setempat. Hal ini terungkap dalam silaturahim dan koordinasi pimpinan KPU Nganjuk dengan Kepala Kemenag Kabupaten Nganjuk, Selasa (9/9/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenag Nganjuk itu berjalan dengan harmonis. Ketua KPU Nganjuk, Arfi Musthofa hadir bersama anggota KPU Nganjuk lainnya yakni Nanang Wahyudi, Achmad Zam Zami, Yusuf Setyawan, dan Romza. Mereka ditemui Kepala Kemenag Nganjuk, Abdul Rahman. Kunjungan ini juga dihadiri jajaran Sekretariat KPU Nganjuk
Selain berkoordinasi tentang Kehumasan, program pendidikan pemilih pemula menjadi pembahasan yang penting dalam pertemuan tersebut. Bahkan Kemenag Nganjuk bersedia untuk berkolaborasi untuk merealisasikan program tersebut bagi madrasah.
“Alhamdulillah Kepala Kemenag Nganjuk menyambut baik program pendidikan pemilih di madrasah. Beliau (Kepala Kemenag) juga memberikan saran langkah-langkah tindak lanjut setelah pertemuan tadi. Yang ternyata juga sesuai dengan pikiran kami. Bahwa setelah ada pertemuan akan ditindaklanjuti lebih teknis,” ungkap Romza, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih Parmas dan SDM) KPU Nganjuk.
Ia menjelaskan, program pendidikan pemilih pemula ini penting untuk memberikan pengetahuan kepemiluan secara komprehensif kepada pelajar di madrasah.
“Bagi kami bukan hanya sebatas tentang kognitif, atau transfer knowledge saja. Tetapi untuk jangka panjangnya para pelajar juga bisa menjadi pemilih yang memahami hak-haknya dengan baik saat Pemilu dan Pilkada. Bahkan bila memiliki pengetahuan kepemiluan yang baik serta memenuhi persyaratan, nantinya ada kemungkinan bagi mereka bisa menjadi anggota badan ad hoc penyelenggara Pemilu di tingkat kecamatan, desa atau mungkin petugas di TPS,” papar Romza.
Ia menilai bahwa sistem pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di madrasah bisa mengadopsi sebagian tahapan Pilkada. “Untuk itu, kami siap memberikan pelatihan kepada guru, pembina OSIS maupun pengurus OSIS. Supaya semakin tahu dan paham cara mempersiapkan, mendata pemilih, tahapan pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, maupun tentang logistik,” terangnya.
Romza juga menyatakan, pihaknya bersedia memberikan pendampingan bila madrasah membutuhkan asistensi dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS.
“Kalau teorinya memang bisa dibaca di buku atau melalui pelatihan dan sosialisasi. Tapi praktik dalam pelaksanaannya (Pemilihan Ketua OSIS) barangkali membutuhkan pendampingan supaya berlangsung dengan teratur, tertata, dan sistematis, kami dari KPU juga tidak masalah,” tandasnya. (Humas KPU Nganjuk)